E-commerce (2023): Definisi, Model, dan Contoh
Bisnis e-commerce telah berkembang pesat selama beberapa dekade terakhir dan menjadi cara yang semakin populer bagi orang untuk membeli dan menjual produk atau layanan secara online. Dengan teknologi yang terus berkembang dan semakin banyak orang yang memilih untuk berbelanja online, tidak mengherankan jika e-commerce menjadi salah satu tren paling penting di dunia bisnis. Di artikel blog post ini, kita akan membahas tentang e-commerce pada tahun 2023, termasuk definisi, sejarah, jenis model bisnis e-commerce, dan contoh-contohnya.
Klik di sini untuk mulai berjualan online dengan Orderfaz
Apa itu E-commerce?
E-commerce, singkatan dari electronic commerce, merupakan bisnis yang dilakukan secara online. Secara sederhana, e-commerce dapat diartikan sebagai transaksi jual beli yang terjadi melalui internet. Bisnis e-commerce dapat mencakup penjualan produk fisik atau digital, layanan, dan pengumpulan donasi atau crowdfunding. Saat ini, e-commerce telah menjadi pilihan yang lebih praktis dan mudah untuk berbelanja daripada pergi ke toko fisik.
Sejarah E-commerce
Bisnis e-commerce dimulai pada tahun 1960-an ketika organisasi pemerintah dan militer mulai menggunakan jaringan komputer untuk bertukar informasi. Pada tahun 1980-an, pengembangan teknologi komputer memungkinkan konsumen untuk mengakses informasi dan melakukan transaksi melalui komputer. Pada tahun 1990-an, dengan ditemukannya internet, e-commerce mulai berkembang pesat. Amazon dan eBay adalah contoh e-commerce pertama yang sukses pada tahun 1990-an. Kemudian, teknologi mobile dan sosial media membawa e-commerce ke tingkat yang lebih tinggi, sehingga membuat konsumen dapat berbelanja di mana saja dan kapan saja.
4 Jenis Model Bisnis E-Commerce
Adapun beberapa jenis model bisnis e-commerce, yaitu:
1. Business to Consumer (B2C): Ketika sebuah bisnis menjual barang atau jasa langsung kepada konsumen perorangan (misalnya Anda membeli sepasang sepatu dari retailer online seperti Tokopedia atau Shopee).
2. Business to Business (B2B): Ketika sebuah bisnis menjual barang atau jasa kepada bisnis lain. Contohnya adalah Alibaba, yang merupakan platform untuk pembelian grosir.
3. Consumer to Consumer (C2C): Ketika seorang konsumen menjual barang atau jasa kepada konsumen lain (misalnya Anda menjual barang preloved Anda di Carousell kepada konsumen lain).
4. Consumer to Business (C2B): Ketika konsumen menjual produk atau layanan mereka kepada bisnis atau organisasi. Contohnya, seorang influencer dapat menawarkan jasa promosi produk kepada bisnis dengan imbalan biaya.
Contoh E-Commerce
- Retail: Penjualan produk oleh sebuah bisnis secara langsung kepada pelanggan tanpa perantara.
- Wholesale: Penjualan produk dalam jumlah besar, sering kali ke retailer yang kemudian menjualnya langsung ke konsumen.
- Dropshipping: Penjualan produk yang diproduksi dan dikirim ke konsumen oleh pihak ketiga.
- Crowdfunding: Pengumpulan uang dari konsumen untuk mengumpulkan modal awal yang diperlukan untuk membiayai proyek atau produk mereka.
- Subscription: Pembelian berulang secara otomatis atas suatu produk atau layanan yang dilakukan secara reguler, dan akan terus berlangsung hingga pelanggan memutuskan untuk membatalkannya.
- Physical products: Barang berwujud apa pun yang membutuhkan persediaan untuk diisi ulang dan pesanan dikirim secara fisik ke pelanggan saat penjualan dilakukan.
- Digital products: Penjualan produk digital, seperti software, musik, atau e-book. Contohnya adalah aplikasi Spotify atau Netflix.
- Services: Penjualan layanan, seperti layanan kesehatan atau konsultasi. Contohnya adalah aplikasi Halodoc atau Psikologimu.